Hingga saat ini, Juru Bicara Anies Baswedan, Angga Putra Fidrian, menyatakan bahwa Anies belum memutuskan untuk mendukung salah satu dari tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta 2024.
Hal ini disampaikan oleh Angga sebagai tanggapan atas temuan survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), yang menyatakan bahwa Anies Baswedan harus mendapatkan dukungan dari semua orang yang berpartisipasi dalam pemilihan gubernur Jakarta 2024.
“Sementara masih belum ada keputusan siapa yang akan mendukung Pak Anies,” kata Angga dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis (19/9/2024).
Ridwan Kamil Ingin Bertemu Anies Baswedan
Tujuan pertemuan calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) dengan mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan bukan untuk meminta dukungannya.
Ridwan Kamil menyatakan di Plataran Senayan, Jakarta, Senin (16/9/2024), “Saya menyampaikan pesan ingin bertemu dulu (dengan Anies), tidak melulu meminta dukungan ya.”
Eks Wali Kota Bandung itu mengatakan dia ingin bertemu dengan semua mantan gubernur Jakarta, termasuk Anies. Dia ingin belajar dari pengalaman mereka.
Ridwan Kamil menyatakan, “Tapi kami lebih menghargai pemimpin-pemimpin Jakarta yang keilmuannya tentunya kami butuhkan jika kami terpilih.”
Sebelum ini, Ridwan Kamil menyatakan bahwa dia telah membalas pesan WhatsApp Anies Baswedan untuk merencanakan pertemuan, tetapi jawaban Anies hanya bersifat pertemanan dan tidak terkait dengan pertemuan.
Saya menjawab melalui WhatsApp sebagai pertemanan, tetapi tidak spesifik tentang jadwal pertemuan kami. Di Kebon Melati, Jakarta Pusat, Minggu (15/9/2024), RK mengatakan bahwa dia mungkin masih sibuk.
Untuk memungkinkan seluruh mantan gubernur Jakarta, termasuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), untuk bersilaturahmi, RK mengirimkan pesan. Dia menyatakan bahwa tujuan berkomunikasi bukan untuk meminta dukungan.
Saya mengirimkan pesan yang sama kepada seluruh mantan gubernur: kami ingin bersilaturahmi. RK menyatakan bahwa itu berlaku untuk Pak Ahok. Saya juga mendengar bahwa Pak Ahok merespons.
Tujuannya bukan meminta dukungan; tujuan utamanya adalah berinteraksi satu sama lain. Dia menambahkan, “Karena kami orang baru dan kurang pengalaman di wilayah ini, secara syariat kami diminta untuk tidak memberi tahu orang lain supaya mereka tidak tertipu.”
Talkshow Ridwan Kamil Dianggap Tiru Desak Anies
Di Jakarta Selatan pada hari Sabtu, 14 September 2024, calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil mengadakan acara talkshow yang disebut Bongkar Aspirasi Ridwan Kamil (BARK).
Talkshow tersebut dibandingkan dengan Desak Anies, acara calon presiden Anies Baswedan, menurut sejumlah orang di lini media sosial.
Ghifari Fachrezi, inisiator Desak Anies, membenarkan bahwa acara BARK mirip. Memiliki visi yang sama, yaitu membawa perdebatan politik Indonesia ke tingkat perlombaan ide.
Ada yang mengatakan kemarin bahwa idenya mirip dengan Desak Anies dan visualnya juga ‘kelihatan’ sama. Itu benar karena kami, saya dan tim, adalah pekerja yang sama. Meskipun demikian, saya bingung tentang alasan resistensi. Dalam keterangannya pada hari Sabtu (14/9/2024), Ghifari menyatakan bahwa ini akan sangat bermanfaat untuk pendidikan politik masyarakat.
Ghifari menambahkan, “Malah kalau bisa setiap calon kepala daerah di seluruh wilayah mengadakan acara dengan konsep seperti ini. Bakal bagus banget itu.”
Dia juga menyatakan bahwa dia dan rekan kerja berharap budaya politik yang mendidik dapat menjadi lebih kuat di Indonesia. agar masyarakat dapat membuat keputusan politik yang bijaksana di masa depan.
Kami memiliki tujuan untuk mengembangkan dan membudayakan program politik yang mendidik dan berbasis substansi. Politik dapat menjadi tempat pertempuran ide. Kita mungkin ingin melihat, menilai, dan menguji semua calon pemimpin saat ini, terutama dari sudut pandang anak-anak. Menurut Ghifari, setiap keputusan politik harus didasarkan pada rasionalitas.
Selain itu, dia menyatakan bahwa program BARK akan dilaksanakan di beberapa lokasi lain di Jakarta.
Oleh karena itu, kami akan melakukan replika model ini di beberapa lokasi lain di Jakarta. Dia menyimpulkan, “Biarkan seluruh lapisan masyarakat hadir untuk mendengarkan dan menguji calon pemimpinnya secara langsung.”